Persepsi Sosial pada Logo A4 Photography

 



Pada mata kuliah DKV 2 semester genap lalu, saya dan rekan-rekan mendapatkan kesempatan untuk me-re-branding logo dan membuat Graphic Standar Manual dari studio foto bernama "A4 Photography". 

Brand adalah aset tak berwujud sebuah entitas yang berupa pengalaman dan pemikiran tingkat tinggi dari hal-hal yang dapat membangun loyalitas pelanggan. Salah satu kegiatan membangun brand adalah dengan membuat logo. Logo adalah identitas visual dari sebuah brand, dimana sebuah logo harus dapat menampilkan identitas pribadi dan jiwa entitas yang diwakilkannya. Pentingnya sebuah logo bagi sebuah brand, sudah selayaknya proses pembuatan logo dirancang dengan serius. 

A4 Photography adalah sebuah bisnis dibidang penyedia jasa fotografi yang telah terbentuk sejak Januari 2021. Brand A4 Photography sebelumnya dirasakan kurang memiliki jiwa studio photography, sehingga kami sebagai desainer berkesempatan untuk merancang logo yang sesuai dengan keinginan brand A4 photography. 

Pada desain logo diatas, target market dari brand A4 Photography adalah pria dan wanita, mahasiswa sampai dengan pekerja yang berusia 17 - 50 tahun. Brand A4 Photography sendiri memiliki visi dan misi yaitu sebagai brand fotografi yang dapat memberikan service excellence kepada calon konsumennya. 

Logo A4 Photography sendiri menggunakan perpaduan huruf A dan angka 4 yang membentuk gambar kamera tripod. Tripod sendiri merupakan sanggahan kaki tiga yang menjadi tempat untuk meletakkan kamera, agar setiap gambar atau foto yang dihasilkan stabil dan memberikan resolusi terbaik. Tripod digambarkan sebagai teman terbaik setiap fotografer. Tripod juga dapat menghasilkan energi yang paling stabil untuk menjadi pondasi bagi sang kamera nantinya. 

Warna merah pada tripod menandakan bahwa untuk memberikan kualitas yang terbaik bagi konsumen, sebuah perusahaan harus memiliki energi dan semangat demi kepuasan konsumen. Sedangkan, warna hitam pada tulisan Photography dan tagline "jangan asal jepret, kami ahlinya motret" menunjukkan kesan elegan, klasik, kepuasan, kekuatan, serta ekslusifitas dari setiap karya yang akan dihasilkan oleh A4 photography. 

Persepsi kami sebagai desainer mungkin akan berbeda dengan persepsi sosial yang ada di masyarakat, untuk itu mari kita lihat melalui prinsip-prinsip persepsi sosial yang ada di masyarakat. 

Persepsi berdasarkan pengalaman, pada persepsi ini logo brand A4 Photography ingin menyampaikan melalui visual kesan yang kuat, elegan, serta sebuah eksklusifitas yang tidak dimiliki oleh brand lain. 

Persepsi selektif, logo brand A4 photography menggunakan warna yang cerah dan netral sehingga menimbulkan kesan yang hangat yang nantinya akan terlihat dari kehangatan staf dan karyawan dalam memberikan kepuasan pada pelanggan.

Persepsi dugaan, pada logo brand A4 Photography persepsi dugaan yang dapat muncul adalah, A4 Photography adalah perusahaan jual beli peralatan fotografi bukan studio foto.

Persepsi evaluatif, dalam pembuatan re-branding logo A4 Photography ini saya beserta rekan-rekan selalu melakukan proses evaluasi apakah logo brand tersebut sudah mempresentasikan visi dan misi brand A4 Photography itu sendiri. 

Persepsi kontekstual, logo branding A4 photography sesuai dengan konteks yang diinginkan oleh brand A4 Photography, semakin minimalis namun juga eyecatching dimata masyarakat akan memberikan nilai yang utama bagi brand A4 Photography. 

Demikian, persepsi sosial dari logo brand A4 Photography, semoga bermanfaat yaaa...

 


Comments

Popular Posts